Kehebatan Manusia yang Diuji Maha Kuasa
Klickberita.com – Dalam kehidupan ada masanya kehidupan manusia berada di titik tertinggi, biasanya masyarakat luas menyebutnya: lagi di zaman keemasan. Mungkin pada saat itu ia memiliki jabatan tertinggi di pemerintahan atau di perusahaan. Dan mungkin juga ia baru menyandang gelar salah satu orang terkaya.
Namun, namanya kehidupan tidak selamanya berjalan mulus, ada tikungan tajam, jalan yang berlubang, dan jurang yang mengapit mengerikan. Nah, pada saat itu pula orang-orang yang berada di atas puncak keemasan bisa terjerembah jatuh tersungkur menyedihkan.
Apapun kehebatannya, apapun kekuasaannya, dan berapapun harta kekayaannya, ketika Sang Maha Kuasa sudah mengujinya dalam kehidupan sulit, maka terjadilah. Hamba mana pula yang bisa menolak bala?!
Ilustrasi Kesedihan | Foto Flickr |
Ada pejabat yang selama ini tampak terhormat, namanya begitu masyur ke seantero Indonesia, bahkan dunia. Jabatan dan kekuasaan penuh di genggamannya, eh, ketika tersangkut masalah hukum, musnah sudah zaman keemasannya. Akhirnya menjadi status terdakwa. Hidup di bui memang sudah menyita separuh kehidupan anak manusia.
Begitu juga dengan artis yang terlalu berlebihan ditempatkan di posisi pikiran masyarakat. Di zaman keemasan sang artis memang menuai pujian, prestasi dari berbagai ajang diraih, kekayaan melimpah ruah, nama semakin meroket begitu populer sampai ke kancah internasional. Namun, ketika sang artis tersandung skandal seks, hilang sekejab semua prestasi dan kebanggaannya. Meskipun puluhan pengacara membelanya.
Kita harus ingat dan memahami betul watak manusia, watak masyarakat, mereka lebih hapal mati keburukan daripada kebaikan. Ketika seribu kebaikan yang diperbuat, dan satu saja keburukan yang diperbuat, maka seribu kebaikan itu tak mampu menutupi kesalahan kita dalam hidup.
Sungguh banyak sekali contohnya, tidak usah jauh-jauh menilai kehidupan orang dari layar televisi, lihatlah orang-orang terdekat sendiri. Berapa banyak yang terjungkal balik oleh kehidupan pahit? Semua itu bisa terjadi selain atas dirinya sendiri, juga karena ujian dari Sang Maha Kuasa.
Apakah ujian dari Tuhan, Allah SWT itu buruk bagi kita?
Sekilas, kita menilainya memang buruk, namun jika direnungkan lebih dalam lagi, kita akan memamahami kehidupan yang saling berkaitan satu sama lain. Bukankah kita dalam menapaki kehidupan ini berawal dari satu titik ke titik-titik lainnya? Di mana semua itu berproses saling bertautan satu sama lain.
Nah, nanti akan bisa memahami sebab-akibat atas perbuatan kita sendiri. Setelah ujian yang begitu berat dialami, kecerdasan akan bertambah, mental akan semakin tebal dan membaja, dan tentu saja kita semakin lihai dalam kehidupan, tidak bodoh masuk ke jurang yang pernah menjebak kita dulu.
Tidak seorang pun manusia terlepas dari jerat ujian Allah SWT, sebab ini merupakan proses manusia dalam mematangkan jati dirinya. Jika saat ini mungkin belum mengalaminya, bisa jadi ke depannya akan menghadapinya juga. Kejadian sepert itu begitu cepat, mendadak, dan langsung menggegerkan orang-orang di sekitar, dan kita sendiri tidak percaya, seperti mimpi. Namun sayangnya itu adalah nyata, benar-benar nyata.
Semakin matang usia seseorang maka semakin banyak pula ujian yang akan menghantamnya. Maka jangan heran jika seseorang mengatakan: sudah kenyang menelan asam-manis kehidupan. Karena itu memang dari pengalamannya sendiri, sebuah fase dari mana ia memulai sampai di saat itu.
Nah, orang-orang yang mau berpikir dan terus maju dalam kehidupannya, ia tidak akan menyerah begitu saja ketika ujian hidup menerjangnyanya. Ia berpikir keras, merenung, mempelajari, dan kembali memulai langkahnya dalam kehidupan. Tidak mau terpuruk, dan tidak mau menyerah pada takdir yang mengubahnya seketika.
Begitulah manusia-manusia hebat nan tangguh berjalan di bumi Tuhan. Terjatuh bangun lagi, terhempas berdiri lagi, terpelanting jauh, kembali lari sekencang-kencangnya menyusul kehidupan baru yang lebih baik. [Asmara Dewo]
Info penting: Klickberita.com di-update setiap Sabtu pagi.
Posting Komentar untuk "Kehebatan Manusia yang Diuji Maha Kuasa"