Menanti Pertunjukan Spektakuler Sunset di Pantai Ngeden

Klickberita.com -- Bagi pecinta sunset, menunggu matahari tenggelam ke peraduannya memang hobi yang sangat mengasyikkan. Tak hanya seru dan mengasyikkan, namun menyaksikan spektakuler golden sunset juga merupakan rasa sukur kita terhadap Tuhan, Allah SWT.  Bahwa kita masih diberi kesempatan menatap sang surya. Hari ini, dan mungkin esok lusa. 

Nah, untuk menyaksikan sunset selain di gunung, di pantai juga sangat indah menatap si bundar oranye yang tenggelam ditelan laut. Sinar keemasannya memantul permukaan laut di kala senja hari. Ketika itu pula semburat jingga di langit barat semakin matang warnanya, di mana ketika raja siang itu pada detik-detik terakhir tenggelam bersama tenangnya laut. 

Keindahan itu kami saksikan ketika menatap sunset di Pantai Ngeden yang berada di Dusun Bedalo, Desa Kerambi Sawit, Kecamatan Saptosari, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta. Pantai yang berada di Gunungkidul tersebut memang sudah tak diragukan lagi keindahannya. Pasir pantainya yang putih bersih, airnya yang biru, terkadang ada pula yang hijau kebiruan, cadasnya tebing yang kokoh, sampai ombak dahsyat yang menggetarkan bathin. 

Sunset di Pantai Ngeden | Foto Klick Berita, Asmara Dewo

8 Januari 2017, sang surya begitu garangnya memanggang perdukuhan Bedalo. Cuaca sangat panas, namun angin sejuk dari Samudera Hindia mengimbangi teriknya surya yang menyegat. Menuju ke pantai, kami harus melewti pos yang dijaga oleh pemuda setempat, dan membayar uang masuk sebesar Rp 5.000 per motor. Setelah membayar, petualangan memburu sunset di Pantai Ngeden pun dilanjutkan. 

Akses jalan menuju ke pantai tidak begitu baik, namun lumayanlah untuk ukuran pantai yang belum terkenal ini. Meski begitu, sebaiknya warga sekitar dan pemerintah setempat sudah berpikir keras untuk mengelola wisata ini lebih profesional lagi. Sebab Pantai Ngeden salah satu pantai indah di Gunungkidul, karena sunsetnya yang selalu diincar para wisatawan. 

Tiba di sana, area parkir roda dua ada di 2 tempat. Dan kesemuanya itu diatur cukup baik, dan juga luas. Sedangkan area parkir mobil masih belum begitu baik. Tampaknya Pantai Ngeden ini cukup banyak pengunjungnya, terlihat parkir kendaraan berjejer rapi, dari motor sampai mobil. 

Sedangkan warung-warung yang berada di tepi pantai cukup banyak. Wisatawan bisa memilih menu makanan dan minuman yang terhidang di sana. Masalah harga sudah ada tertulis di depan warung, tinggal sesuaikan saja dengan kantong sendiri. Makanan laut juga ada, silahkan bagi yang ingin menjejali nikmatnya menyantap hewan laut di Pantai Ngeden. 

Di Pantai Ngeden ini ada dua titik lokasi pengunjung yang ramai dikunjungi. Yang pertama berada di bawah bukit, di sana disuguhkan pasir putih dengan birunya air pantai. Pengunjung bermain-main air atau basah-basahan di deru ombaknya yang tidak begitu ganas. Sangat seru melihat mereka bermain di tepi pantai itu.

Baca juga:
Delapan Candi Terindah di Yogyakarta yang Masih Utuh
Enam Pantai Indah Berpasir Landai di Gunungkidul 

Mancing di Pantai Ngeden | Foto Klick Berita, Asmara Dewo

Sedangkan yang kedua, berada di sebelah barat, tepatnya di atas bukit. Di sanalah para wisatawan menyaksikan spektakuler sunset indah di Pantai Ngeden. Selain keseruan menatap segala keindahan pantainya, di sini juga surganya bagi pemancing mania. Para pemancing mania tersebut begitu semangatnya menjulurkan kailnya ke pantai. Kami juga melihat salah satu pemancing itu mendapatkan seekor kakap putih. Wissshh… bagi kamu yang sedang liburan di pantai, tak ada salahnya juga sambil mancing di pantai ini. 

Karena hari masih panas, kami berteduh dahulu di sebuah warung. Memesan beberapa makanan dan minuman untuk mengganjal perut yang sudah berontak sejak tadi. Seperti biasanya kalau liputan wisata seperti ini, kami memang sengaja tidak makan dari Yogyakarta, karena ingin menikmati kuliner di setiap wisata yang kami kunjungi. 

Lagi pula, makanan di wisata Gunungkidul itu murah meriah dan enak. Jadi tak ubahnya juga makan di luar. Toh, hitung-hitung sambil memacu geliatnya wisata kuliner di sini. 

Setelah waktu istirahat dan makan, kami menuju ke pendopo yang terdapat di bukit itu. Jaraknya sekitar 200 meter dari warung yang kami singgahi. Sepanjang perjalanan, perkebunan milik warga terlihat subur. Ada pemandangan yang sangat menarik di arah utara. Tampaknya ada sebuah villa yang dibangun di atas bukit. Apakah itu benar villa atau rumah warga, tapi sepertinya memang villa yang tampaknya juga belum selesai. Jadi membayangkan bagaimana serunya stay di villa seperti itu. 

Jalan menuju pendopo sudah disemen cor, jadi sangat menyenangkan meskipun agak jauh ke sana. Sepertinya warung di sini memang sangat ramai, sepanjang menuju ke bukit itu saja selalu ada warung. 

Deburan ombak di sini lebih dahsyat, ombak yang bergulung tinggi itu menghempas tebing yang menjulang tinggi. Gugusan perbukitan yang jadi pemandangan ini juga sangat elok, terlihat hijau di atasnya ditumbuhi semak belukar dan pepohanan. 

Dan sudah menjadi ciri khas pantai di Gunungkidul, antara darat dan laut dibatasi oleh tebing curam yang memanjang dari Kabupaten Bantul sampai Kabupaten Gunungkidul. Dan kerennya lagi tebing pembatas itu sangat eksotis.

Tangga berpagar menuju pendopo | Foto Klick Berita, Asmara Dewo

Untuk menaiki pendopo, kami harus menaiki anak tangga yang dipagari dengan kayu. Pengunjung kerap berfoto di tangga tersebut, karena pagar kayu itu memang kelihatan cantik, unik, dan nyentrik. Hanya saja pada pagar di sebelah selatan sudah tidak kokoh lagi, cukup berbahaya jika bersandar di situ. 

Nah, ketika sampai di pendopo mini di atas bukit, kami bersantai dan sesekali mengobrol dengan pengunjung lainnya. Angin di atas cukup kencang, karena sejuknya pula mata ini dibuatnya mengantuk. Di sinilah lokasi menunggu sunset indah yang ditelan Samudera Hindia.

Pantai Ngeden yang landai, berpasir putih, dan birunya air pantainya | Foto Klick Berita, Rizka Wahyuni

Karena masih lama lagi menunggu senja, akhirnya kami kembali ke titik pertama Pantai Ngeden, yaitu tempat para wisatawan bermain serunya air pantai. Selain itu juga mengabadikan petualangan ini dengan berfoto cantik. Oh ya, di sana juga ada tempat yang menurut saya sangat cantik untuk berfoto, yaitu berfoto berlatar belakang “hutan” pandan berduri. 

Setelah cukup lama kami menghabiskan waktu, menit-menit yang dinantikan pun tiba. Kami kembali lagi melangkah menuju pendopo. Awalnya sempat kecewa, karena sama sekali tidak ada tanda-tanda sunset indah di sini. Awan di langit barat sana tampak pucat, dan kelabu. Sempat putus asa, dan memutuskan untuk pulang saja. 

Langit barat beubah keemasan, sunset di Pantai Ngeden | Foto Klick Berita, Asmara Dewo

Namun di menit-menit terakhir penantian yang meragukan, akhirnya sunset indah itu mulai menampakkan wujudnya. Seketika saja awan berubah warna menjadi keemasan. Matahari yang sudah matang itu tampak bulat ditutupi awan. Mata kami pun berbinar-binar melihat keindahan di depan kami. Ya, kami pecinta dan perindu sunset. Bagi kami menyaksikan spektakuler sunset adalah terapi jiwa dan raga. 

Detik terus berjalan, sang matahari yang matang itu semakin rendah posisinya mendekati lautan samudera. Di balik celah-celah awan yang menutupinya, raja siang itu seperti mengucapkan sampai jumpa kembali pada semesta. Langit di arah barat semakin gelap yang begitu kontras dengan warna jingga pekat. Sedangkan di langit timur perlahan mulai ikut menghitam.

Baca juga:
Lembayung Senja Romantisme di Puncak Becici 
Dua Pesona Kebun Teh Ini, Buat Kamu Betah Liburan di Yogyakarta
Tiga Pantai Bertebing seperti Pulau yang Eksotis di Gunungkidul 

Detik-detik sang surya ditelan Samudera Hindia | Foto Klick Berita, Asmara Dewo

Dengan hitungan jari, si bundar oranye benar-benar menghilang dari pandangan kami. Namun cahaya yang ditinggalkan semakin membias indah di kala siang berganti malam. Hari semakin gelap, dan kami pulang penuh kepuasaan. [Asmara Dewo] 

Info: Klick Berita di-update setiap Sabtu pagi

Lihat juga video serunya Pantai Timang!