Empat Tips Menulis dari Tereliye Biar Kamu Jadi Penulis Hebat
Klickberita.com
– Menjadi penulis itu ternyata mudah, tidak sulit-sulit amat seperti yang dibayangkan.
Namun begitu, ada trik jitu bagaimana menjadi penulis yang hebat seperti
Tereliye. Sebagai penulis, nama Tereliye sangat populer di negeri ini, selain
karya-karya novelnya yang melambungkan namanya, juga keaktivan Tereliye di
media sosial.
Darwis atau biasa
dikenal dengan nama Tereliye memberikan tips menulis biar kamu jadi penulis
hebat. Hal ini disampaikannya ketika mengisi acara kepenulisan di Pondok
Pesantren Baitussalam, Pulerejo, Bokoharjo, Sleman, Yogyakarta, (05/05/2017).
![]() |
Tereliye di seminar menulis Pondok Pesantren Baitussalam | Foto Klickberita, Asmara Dewo |
“Ayo, ambil catatannya,
tulis beberap poin yang akan saya sampaikan,” kata Tereliye kepada peserta.
Peserta yang terdiri dari SMP dan SMA itu sigap mengeluarkan buku catatannya.
“Yang pertama, topik
tulisan bisa apa saja ditulis, tapi sudut pandang selalu berbeda,” ujar
Tereliye yang saat itu hanya menggunakan kaos oblong berwarna biru.
Kamu bebas menulis tema
apa saja dalam menulis, yang penting sudut pandang yang spesial. Tereliye juga
mencontohkan, novel-novel cinta dari dulu sampai sekarang temanya itu-itu saja,
mulai dari Layla Majnun, Romeo and Juliet, sampai Aya-ayat Cinta karya Kang
Abik.
“Tema cinta itu ada
cowoknya dan ada ceweknya, lalu ada orang ketiga, terus berantem. Tapi kenapa sebuah novel jadi istimewa, banyak
pembacanya, bagus, dan bisa best seller?
Itu karena sudut pandang yang unik dari pengarangnya. Jadi tugas kamu adalah
menemukan sudut pandang yang berbeda,” Terang Tereliye yang diamini para
peserta.
![]() |
Tereliye saat membacakan tulisan salah satu peserta seminar| Foto Klickberita, Asmara Dewo |
Poin kedua adalah
penulis yang baik membutuhkan amunisi, tidak punya amunisi tidak bisa menulis.
“Sama seperti sebuah
teko, jika teko tidak ada isinya, bagaimana cangkirnya bisa penuh? Tidak bisa!
Karena itulah teko harus ada isinya,” kata penulis best seller itu
mencontohkan.
Untuk mengisi kepala
kita rajin-rajinlah membaca, dan banyak melakukan perjalanan. Perjalanan yang
dimaksud Tereliye tidak meski jauh-jauh, ke pasar di dekat rumah juga sebuah
perjalanan. Karena melakukan perjalanan bisa memberikan pengalaman dan
pengetahuan baru bagi kita. Selain itu untuk mengisi kepala kita adalah
menjumpai orang-orang bijak (orang spesial).
“Untuk menjumpai orang
bijak itu gampang, contohnya kamu bisa menjumpai tukang bakso seperti yang ada
di depan ponpes itu. Tanyakan ke tukang bakso, bagaimana cara memasak bakso
yang enak?” kata Tereliye lagi yang novelnya sudah banyak difilmkan.
Yang ketiga, menulis
kalimat pertama mudah, gaya bahasa adalah kebiasaan, dan menyelesaikannya lebih
mudah lagi.
Untuk menulis kalimat
pertama itu tidak harus banyak pikir, mau menulis apa, apa yang mau ditulis,
bagaimana gaya bahasa tulisannya? Tulis saja apa yang mau ditulis pada saat
itu.
“Saya kalau menulis di paragraph
awal itu asal-asalan saja. Nanti kalau sudah jadi beberapa paragraf panjang,
baru saya hapus kalimat pertama tadi. Ini pernah saya lakukan dalam menulis novel
Rembulan Tenggelam di Wajahmu,” ucap Tereliye yang membuat peserta
terheran-heran.
Baca juga:
Mengabadikan Namanya di Catatan Sejarah
Bisakah Dengan Budaya Literasi Bangsa Kita Maju?
Cara Membisniskan Tulisan Agar Menghasilkan Uang
Baca juga:
Mengabadikan Namanya di Catatan Sejarah
Bisakah Dengan Budaya Literasi Bangsa Kita Maju?
Cara Membisniskan Tulisan Agar Menghasilkan Uang
“Soal gaya menulis itu
terbentuk dengan sendirinya, kalau rajin menulis. Sedangkan kalau untuk
menyelesaikan sebuah naskah novel, kalau memang mentok, bingung mau menulis apa
lagi, ya, sudah tuliskan saja di bawah naskah itu TAMAT. Selesai sudah novel
kamu. Novel Hapalan Sholat Delisa juga begitu. Bingung saya mau melanjutkan
ceritanya ketika di halaman 50-an, ya, sudah saya ketik saja TAMAT,” Tereliye
pun membocorkan rahasia novelnya, sontak saja peserta tertawa.
Terakhir, yang keempat,
tips menulisnya adalah latihan… latihan… latihan…
“Izinkan saya
mengatakan ini kepada kalian semua. Karena saya dulu ketika mengikuti seminar
menulis, saya tanya pada penulis itu, bagaimana menjadi seorang penulis yang
hebat? Jawabannya adalah latihan… latihan… dan latihan. Maka sekarang pun saya katakana
lagi pada kalian, latihan… latihan… latihannn,” pesan Tereliye.
![]() |
Tereliye tampak begitu semangat memotivasi calon penulis hebat (para peserta seminar) | Foto Klickberita, Asmara Dewo |
Dalam sesi penutup,
Terliye juga mengatakan kapan waktu terbaik untuk memulai menulis. Pertama, waktu
yang tepat untuk menanam pohon kepenulisan itu adalah 20 tahun yang lalu.
“Kalau kalian saat ini
usianya 20 tahun, jadi sejak bayi kalian sudah menanam pohon. Jadi saat ini
kalian sudah menyaksikan pohon itu tumbuh besar, berbuah lezat, bahkan kalau
pohonnya sudah mati pun bisa jadi kayu bakar. Tapi sayangnya kebanyakan dari
kita baru tahu nasihat itu hari ini. Kita sudah terlambat sekali,” kata
Tereliye.
“Tapi, Dek, kalian
jangan berkecil hati! Karena waktu kedua menanam pohon terbaik adalah hari ini!
Barangsiapa yang ingin menjadi penulis tanam pohon kepenulisan hari ini. Tidak
masalah pohonnya masih kecil, kalau disiram terus pohonnya, boleh jadi 5 atau 6
tahun pohon itu sudah besar,” pesan tereliye di sesi akhir acara. [Asmara Dewo]
Lihat juga videonya:
Lihat juga videonya:
Posting Komentar untuk "Empat Tips Menulis dari Tereliye Biar Kamu Jadi Penulis Hebat "