Mahasiswa Mandiri, Contoh Mahasiswa Masa Depan Indonesia
Menjadi seorang
mahasiswa sudah konsekuensinya menanggung beban yang sangat berat.
Tanggungjawab terhadap akademiknya sendiri, masyarakat, dan pastinya segenap pada
bangsanya. Tidak bisa dipungkiri lagi, padatnya aktivitasnya selaku mahasiswa
membuatnya lupa akan tanggungjawab dan masa depannya sendiri. Masa depan apa yang dimaksud dalam pertanyaan ini?
Nilai akademik yang
tinggi tidak menentukan masa depannya sukses, begitu juga dengan kepeduliannya
terhadap bangsa juga tidak menjamin kesuksesannya. Tapi yang menjamin
kesuksesannya adalah ketika ia sudah memulai mencari penghasilannya sendiri.
Sebuah rezeki yang dia peras dari hasil keringatnya sendiri. Bukan dari
tipu-tipu, membodoh-bodohi, dan lain sebagainya.
Ilustrasi mahasiswa mandiri | Foto Shutterstock |
Berapa banyak mahasiswa
yang tidak perduli dan perduli pada bangsa ini? Yang tidak perduli ini jelas,
kategori mahasiswa yang egoistis. Sedangkan mahasiswa yang perduli terhadap
bangsanya juga kadang salah kaprah bertindak. Harus dipahami bersama, untuk
memajukan sebuah negara, sudah pastinya rakyatnya juga berpikir dan bertindak
maju. Begitu juga dengan mahasiswa. Bagaimana mungkin berharap bangsa ini
sejahtera, jika mahasiswanya sendiri tidak bisa memberikan contoh kesejahteraan
yang ia dapatkan sendiri.
Selain berpikir kritis,
mahasiswa juga harus memberikan solusi atas kritikannya. Contohnya kita
sama-sama ingin kesejahteraan buruh di Indonesia, yang mana salah satu
kesejahteraannya itu dinilai dari upahnya bekerja. Perjuangan kesejahteraan itu
terus berlanjut, mulai dari zaman penjajahan Belanda sampai detik ini. Dan
faktanya adalah nasib buruh tidak banyak berubah, tetap di bawah ekonomi
menengah.
Perusahaan-perusahaan
tetap ngotot memberikan gaji kecil,
pemerintah bukannya ada di posisi wong
cilik. Mahasiswa yang terus bergelombang menyerukan tuntutan untuk
kesejahteraan buruh, memang patut diapresiasi. Hanya saja selain turun ke
jalan, mahasiswa juga harus pandai membuka lapangan pekerjaan. Ini sebagai
bukti rill bahwa mahasiswa kritis
tidak hanya pandai menuntut, tapi memberikan contoh bahwa dirinya bisa
membangun perekonomian sendiri. Inilah yang dimaksud mahasiswa mandiri.
Mahasiswa mandiri pada
dasarnya adalah kesadaran bahwa dirinya harus bisa berdiri di kaki sendiri.
Tidak terlalu bergantung pada orangtua, apalagi kampusnya, terlebih lagi pada
kawan-kawannya sendiri. Ia paham bahwa tidak ada kampus yang mengajarkan
bagaimana cara mendapatkan uang. Karena pada umumnya kampus itu hanya mencetak
tenaga-tenaga kerja baru untuk ‘digelindingkan’ ke perusahaan. Atau juga
didoktrin agar menjadi bagian dari orang-orang pemerintahan itu sendiri.
Baca juga:
Lalu di mana mahasiswa
itu belajar cara mendapatkan uang? Satu-satunya cara adalah dia harus terjun
langsung di dunia perekonomian. Lebih terperinci lagi adalah ia harus
menggeluti sebuah bisnis yang diminatinya. Maka dengan cara ini ia tahu bahwa
kampus hanya teori, sedangkan bisnis itu adalah praktiknya. Selain bisa
memberikan suri tauladan bagi mahasiswa lainnya, mahasiswa yang sudah mandiri
ini juga membuktikan bahwa ia bisa dijadikan contoh terhadap negara kita yang
selalu ketergantungan pada negara lain, khususnya di bidang ekonomi.
Mungkin bagi mahasiswa
yang sama sekali belum pernah menghasilkan uang dari keringatnya sendiri akan
bingung, bagaimana cara memulainya?
Yang pertama adalah
perhatikan peluang di sekitar kampus sendiri. Kira-kira apa yang bisa dijadikan
bisnis. Sebagai calon pebisnis hebat harus jeli melihat peluang yang ada. Tidak
ada salahnya kamu jualan kue di kampus. Apalagi kalau kamu memang pandai membuat
kue. Kalau kue buatan kamu enak tidak menutup kemungkinan bisa mendapatkan
orderan besar di acara-acara kampus kamu sendiri.
Contoh lain, kalau
memang tidak punya modal cobalah menjalin kerjasama dengan pengusaha. Caranya
adalah bawa barangnya dahulu, lalu jual ke teman-teman dengan selisih harga
modal. Selisih harganya itulah yang akan menjadi keuntungan. Jika tidak mau
cara seperti ini, karena mungkin untungnya kecil, tidak ada salahnya juga
mengumpulkan modal bersama teman-teman lain. Kalian bisa memulai usaha itu
bersama-sama dengan keuntungan bagi hasil.
Yang kedua adalah
manfaatkan skil yang kamu punya, misalnya jika kamu pandai fotograpy, kamu bisa
jadi fotografer panggilan di acara-acara tertentu kampus, seperti acara wisuda.
Begitu juga kalau hebat buat video. Pada intinya adalah kamu harus bisa menjual
skill kamu itu untuk mendapatkan uang. Dua skil di atas hanya contoh, tentunya
setiap mahasiswa mempunyai hobi dan skil yang bisa dimanfaatkan untuk
mengundang keuntungan. Maka manfaatkanlah dengan baik skill tersebut.
Persaingan dunia kerja
di tahun-tahun depan akan semakin ketat, jangan sampai menjadi korban
pengangguran. Orang cerdas, berwawasan luas, punya gelar sarjana pula, banyak
menganggur, lho. Apalagi sarjana
standar, kecerdasan dan universitasnya tidak hebat-hebat amat. Peluang menjadi
seorang pengangguran akan lebih besar lagi. Malu sekali kalau semasa di kampus
bicara dan bertindak yang hebat-hebat, ketika ia tamat kuliah malah jadi beban
keluarga dan negara.
Nah, untuk menghindari masa depan suram ini, mulailah menjadi mahasiswa mandiri. Belajarlah bagaimana cara untuk mendapatkan uang. Dan jangan gengsi untuk memulai, sebab gengsi adalah tembok penghalang kesuksesan mahasiswa mandiri. [Klickberita.com/Asmara Dewo]
Posting Komentar untuk "Mahasiswa Mandiri, Contoh Mahasiswa Masa Depan Indonesia "