Terduga Pelaku Kekerasan Seksual Buat Onar Lagi, Kali Ini Merusak Rumah, Mengancam Membunuh, dan Melukai Keluarga Korban

 

Korban mengalami luka akibat lemparan batu

Pada 1 Februari 2025 sekitar pukul 00.00 WITA keluarga korban kekerasan seksual (opa dan paman) mendapatkan serangan tiba tiba dari puluhan massa dengan melempari batu ke rumah opa dan paman. Hal ini membuat kaget keluarga korban yang sudah tertidur pulas. Terlebih lagi di rumah pamah, ada anak bayi yang baru lahir dua pekan lalu yang membuatnya kaget dan menangis. Penasaran apa yang terjadi di luar Opa dan Paman keluar dari rumahnya masing masing dan semakin terkejut melihat banyaknya massa di halaman rumah mereka.

Salah satu dari massa tersebut, yaitu AL mengancam Opa dengan berteriak, “Aku bunuh kau!” Untuk mengamankan diri dan keluarga, Opa marah sekali dan menakuti mereka, hingga akhirnya puluhan massa kabur. Di antara massa itu terdapat salah satu terduga pelaku kekerasan seksual inisial AL yang saat ini berkasnya masih tahap lidik di Polres Minahasa Utara. Akibat dari serangan brutal yang mengancam keluarga korban kekerasan seksual tersebut, pintu rumah opa pecah, pagar halaman rusak, dan genteng rumah paman penyok. Selain itu siku paman mengalami luka akibat menangkis batu yang dilempar mengarah wajahnya. Tetangga paman juga menjadi korban, kepalanya berdarah atas lemparan batu tersebut.

Cover

Kaca pintu depan rumah hancur akibat serangan

Pada malam itu memang terdapat pesta adat di sekitar rumah keluarga korban, bahkan masa ini juga telah mengeroyok warga sekitar dengan pemukulan dan penikaman. Terdapat dua korban yang saat ini juga dirawat di rumah sakit Airmadidi. Keluarga korban juga mendapatkan informasi bahwa paman salah satu target mereka.

Keluarga korban cemas mereka akan menyerang lagi, keluarga berharap agar Polisi bisa bertindak tegas terhadap para pelaku penyerangan malam mencekam tersebut dan meminta jaminan keamanan agar tidak terjadi lagi. Akibat serangan tersebut, keluarga korban juga sudah membuat laporan ke pihak yang berwajib. Dalam laporan, sebenarnya sudah disampaikan bahwa AL ini juga mengancam ingin membunuh.

Untuk diketahui, ini kali ke empat (4) pelaku melakukan teror kepada keluarga korban hingga mengancam akan membunuh salah satu keluarga. Penasehat Hukum (PH) selalu melaporkan kepada pihak penyidik yang menangani kasus kekerasan seksual yang dilakukan terduga pelaku. PH juga mendesak penyidik agar segera menangkap terduga pelaku karena sudah meresahkan keluarga korban. Namun hingga saat ini belum ada tindakan dari Polres Minahasa Utara untuk menangkap terduga pelaku. Padahal PH selalu berkoordinasi kepada penyidik terkait apa yang menjadi kendala di kepolisian, tapi tidak ditanggapi secara serius. Penasihat Hukum juga sudah membuat Dumas yang kedua kalinya ke Polda Sulut dan mengadukan keonaran dan keresahan yang dilakukan AL.

Untuk itu kami dari Koalisi Anti Kekerasan Seksual Berbasis Gender (KAKSBG) dan Gerakan Perempuan Sulut (GPS) bersama tim PH mendukung langkah hukum yang ditempuh oleh keluarga korban. Dan mendesak Polres Minahasa Utara untuk segera melanjutkan proses hukum kasus kekerasan seksual yang dilakukan oleh terduga pelaku AL yang sudah berjalan setahun lebih.

Sumber: Press Release KAKSBG dan GPS, Narahubung 08311497375 (Senja Pratama)